Beberapa variasi profesi diprediksi akan sirna di masa depan menyusul terus berkembangnya teknologi komputerisasi. Tidak bisa dipungkiri, kehadiran teknologi memiliki andil yang cukup besar dalam hidup manusia. Kemudahan yang ditawarkan via teknologi menciptakan setiap profesi yang dilakukan terasa lebih gampang dibandingkan tanpa adanya teknologi seperti sebelumnya.
Kemudahan yang ditawarkan via teknologi menciptakan setiap profesi yang dilakukan terasa lebih gampang dibandingkan tanpa adanya teknologi seperti sebelumnya
Meski banyak kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi, seperti automasi, kecerdasan buatan, tetapi perkembangan teknologi di atas juga memiliki akibat negatif untuk manusia. Tapi ini dikarenakan beberapa bidang profesi bisa digantikan dengan hadirnya teknologi. Bahkan, teknologi robot nantinya bakal menggantikan peran manusia di beberapa sektor. Apalagi kalau negara yang tingkat pendidikannya rendah, perekonomian yang beberapa rakyatnya akan menurun. Selain dengan situasi pandemi Covid-19 juga semakin mendorong dengan terbentuknya teknologi yang mengurangi interaksi manusia.
Meski kelihatan efisien, para pekerja akan tetap kehilangan pekerjaannya karena kemajuan teknologi yang amat cepat. Dengan digitalisasi akan ada banyak profesi yang sirna, variasi usaha berubah," kata Menteri BUMN Erick Thohir dikala memberikan kuliah awam di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) beberapa waktu lalu. Berikut yaitu 10 profesi yang diperkirakan akan sirna beberapa tahun ke depan karena perkembangan teknologi :
1. Pekerja Pos
Meski Pos Indonesia sudah beroperasi semenjak tahun 1960-an ini dan sudah punya banyak cabang di seluruh Indonesia, pun di tempat terpencil sekalipun. Tapi, semakin hari semakin berkurang karena teknologi semakin maju. Perusahaan swasta seperti JNE, JNT, Si Kencang, TIKI, Wahana, Ninja Express dan yang lainnya mengambil beberapa dari profesi tukang pos. Tidak banyak lagi dikala ini yang masih memerlukan jasa Pos untuk kirim surat, kelebihannya Pos Indonesia yaitu bisa mengirim luar pulau hingga Papua. Tapi sekarang, surat-menyurat tak lagi harus secara fisik karena bisa via surel dan media lainnya supaya seseorang bisa menerima dokumen, data, reaksi tanpa harus menunggu kedatangan tukang pos.
2. Agen Travel
Hampir beberapa calon pelancong menjalankan search and share secara komputerisasi, dan sisanya menjalankan booking secara online. Kalau bisa di prediksi dan tak bertransformasi ke komputerisasi, usaha-usaha seperti agen travel manual sekarang tak lama lagi akan sirna alias gulung tikar.
3. Spesialis Perpustakaan
Meminjam buku di perpustakaan dikala ini tak lagi memerlukan penjaga. Dapat menggunakan chips pada buku dan orang-orang bisa menggunakan mesin peminjam di perpustakaan yang akan mencatat judul buku dan kapan buku hal yang demikian akan dikembalikan. Zaman yang sudah serba komputerisasi seperti sekarang, jadi tak perlu lagi jauh-jauh datang cuma untuk ke perpustakaan demi meminjam buku yang dicarinya. Telah banyak yang tersedia di hand phone berupa buku komputerisasi atau awam kita ucap e-book. Selain praktis bisa di bawa kemana saja, tentu dari segi hargapun e-book cenderung jauh lebih murah dibandingkan buku secara fisik Harga e-book yang cenderung jauh lebih murah dibandingkan buku secara fisik yaitu ancaman bagi pekerja ini. Selain itu, kemudahan bagi pembaca yaitu tak perlu pergi ke perpustakaan atau warung buku karena cukup membuka e-book dari hand phone.
4. Translator
Berdampak pada pengguna translator yang tak lagi membayar, tetapi berpindah pada aplikasi online. Kemudahan inilah yang membuat kebutuhan akan menjadi lebih gampang dan efisien. Semua bisa dilakukan via hand phone. Dengan mudahnya dikala ini kita bisa mengakases aplikasi bahasa secara gratis dan yang berbayar pun ada. Tentu semakin disempurnakan kebutuhan kita seluruh, sehingga di masa depan orang-orang bisa menggunakan jasa alih bahasa secara online untuk kebutuhan dokumen-dokumen penting yang memang memerlukan tingkat akurasi tinggi.
5. Buruh Pabrik
Di dunia industri, dikala ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan teknologi mesin sebagai tenaga untuk produksi. Mulai menciptakan temuan-temuan mesin pabrik untuk pelbagai kebutuhan, bukan tak mungkin para buruh pabrik juga kehilangan pekerjaannya di masa depan. Rupanya, perusahaan industri akan memutuskan efisiensi dan efektifitas produksi yang dijadikan dengan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia. Tapi ini karena mesin-mesin pabrik sekarang bisa menjalankan profesi lebih cepat dan cermat.
6. Kasir
Pengembangan metode pembayaran menggunakan self checkout di beberapa swalayan membuat pelanggan bisa dengan gampang memecahkan cara kerja pembayaran tanpa harus adanya seorang kasir. Dengan metode self checkout ini, peran seorang kasir mungkin tak seperti itu sebesar dulu. Tapi kasir masih akan terus diperlukan.
7. Pekerja Farmasi
Di beberapa tempat, apoteker atau pekerja farmasi sudah mulai tergantikan perannya dengan robot. Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) membuat robot bisa memisahkan dan menangani resep pelanggan.
8. Perakitan dan Pekerja Pabrik
di bidang manufaktur seperti perakitan dan pekerja pabrik juga bisa diganti oleh robot. Komputer dikala ini memungkinkan untuk memiliki kesanggupan merakit seperti merakit mobil. Pemrograman robot juga tak perlu menggunakan banyak teknisi umpamanya Baxter dan Sawyer dari Rethink Robotics yang bisa diprogram oleh siapa saja.
9. Operator , Telemarketer, dan Resepsionis
Perkembangan teknologi voice recognition di masa depan juga akan jadi lebih canggih. Tapi ini akan membuat perusahaan lebih memilih menggunakan mesin dibandingkan manusia untuk operator telepon, telemarketer, dan resepsionis.
10. Teller dan Pegawai Bank
Dengan adanya kemudahan teknologi posisi teller dan pegawai bank menjadi berkurang. Tapi ini dikarenakan orang akan bisa bertransaksi via gadget yang dimiliki. Dengan seperti itu, kesibukan di bank, seperti layanan setoran dan tarik tunai juga akan semakin berkurang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar